Sobat tau gak saat ini perlu dipikirkan energi alternatif buat
masa depan?
Soalannya mulai dari persediaan energi dari fosil sangat
terbatas dan diperkirakan akan habis dalam kurun beberapa tahun mendatang.
(waduhh!!!~)
Nah sebab itu banyak negara mulai mempersiapkan diri buat
nyari energi alternatif n bikin program-program nasional buat menghemat
penggunaan energi.
Pada pertemuan tahunan para ahli silisium bulan Mei 2000 di
Tromse, diperoleh ide buat memanfaatkan pasir sebagai sumber energi alternatif
masa depan kata Prof. Nobert
Auner dari Universitas Frankfurt, Jerman. Silo atau tempat penyimpanan silisium
dan tembaga oksida menunjukkan kenaikan temperatur yang sangat tinggi, dari
temperatur ruang menjadi 200°C. Terus silo tersebut dikurangi isinya hingga separuh,
dengan harapan temperatur akan turun. Tapi
, temperatur dalam silo masih tetap tinggi, malahan temperatur di tengah silo menunjukkan angka
400°C. Para pekerja berupaya menurunkan temperatur silo dengan cara menyiramkan
air pada bagian luar silo, karena sangat berbahaya apabila air bereaksi dengan
silisium maka akan terjadi reaksi panas yang luar biasa, bahkan bisa
menimbulkan ledakan pada silo.
Usaha ini belum berhasil, kemudian ditempuh upaya dengan
mengalirkan gas nitrogen dan selanjutnya gas argon buat menurunkan temperatur
silo. Usaha yang ditempuh terakhir ini menunjukkan hasil positif, temperatur
silo kembali normal. Pada saat dilakukan penyaluran gas argon ke dalam silo,
Ternyata eh ternyata adanya “lava” dalam bahan campuran di
dalam silo tersebut. Lava ini yang memberikan ide bagi Prof. Nobert Auner buat memanfaatkan pasir yang memiliki
penyusun utama silisium sebagai sumber energi alternatif.
Berdasarkan kondisi yang terjadi, maka ada beberapa
kemungkinan dalam pemanfaatan pasir sebagai bahan dasar.
Pasir terdapat di banyak tempat, baik dalam bentuk batuan
atau pasir.
Silisium murni merupakan bahan baku industri yang bernilai
miliaran dollar, karena silisium merupakan bahan baku buat memproduksi chip
komputer dan silikon.
Reaktor silisium merupakan reaktor yang ramah lingkungan, karena
dalam proses pembakaran buat menghasilkan energi, reaktor ini menggunakan gas
O2 dan N2 yang banyak tersedia di udara bebas.
Selain dihasilkan energi panas, dalam proses pembakaran juga
dihasilkan pasir dan silisium nitrit, yang dapat digunakan buat memproduksi
keramik atau gelas. Selain itu, silisium nitrit bisa digunakan sebagai bahan
pelapis yang tahan goresan, kelembaban udara, api, dan asam. Di samping itu, juga
dihasilkan gas yang mempunyai komposisi 80% gas N2, CO2, dan O2 yang mirip
dengan komposisi gas di udara bebas sehingga tidak banyak menimbulkan masalah
polusi.~~
Sumber utama: www.chem-is-try.org
shared by:salah satu blog teman :) --> http://limitededition88.blogspot.com
artikel menari ne gan
thank's ya dah share
terima kasih ... :D
Maaf kemarin ada gangguan koneksi , semoga ini bukan komentar ganda. Perlu diteliti dan di coba di tanah air
ya betul, ini perlu diteliti lebih lanjut untuk perkembangan di negara kita juga... karena ini adalah salah satu jalan sebelum energi yang merisaukan seperti nuklir... :)
wah kabar bagus ini untuk menemukan sumber alternatif pengganti BBM, ayo semangattt